Oleh: Intan Nadia_
PINTU, bagai saksi buta.
Ke luar, ke dalam ku lakukan berkali-kali
Dengan pintu yang tek serupa,
Ulang ku ulang terus-menerus.
LANGIT, bagai saksi bisu.
Ku tatap kadang, ku acuhkan kadang
Dengan raut muka, yang akupun tak tahu
Apa ku tanya ? apa yang sedang ku lakukan!.
POHON, bagai saksi buta.
Ku sapa, ku lambaikan tanganku,
Dia acuh, tapi dia melambai juga
Dia ramah kataku!, ya.. ramah.
PERSIMPANGAN, bagai saksi bisu.
Ku bingung, ku minta saran
Dia diam, hening semakin hening
Ku sadar dan ku berpikir panjang.
JALAN, aku bingung, semakin bingung.
Kau banyak, aku mau pilih, takut salah kaprah!
Aku tidak pilih, aku yang merana.
Wah keren puisinya
BalasHapusMakasih 😘
HapusBagus banget ��
BalasHapus