Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Jalan Ambigu

Oleh: Intan Nadia_ PINTU, bagai saksi buta. Ke luar, ke dalam ku lakukan berkali-kali Dengan pintu yang tek serupa, Ulang ku ulang terus-menerus. LANGIT, bagai saksi bisu. Ku tatap kadang, ku acuhkan kadang Dengan raut muka, yang akupun tak tahu Apa ku tanya ? apa yang sedang ku lakukan!. POHON, bagai saksi buta. Ku sapa, ku lambaikan tanganku, Dia acuh, tapi dia melambai juga Dia ramah kataku!, ya.. ramah. PERSIMPANGAN, bagai saksi bisu. Ku bingung, ku minta saran Dia diam, hening semakin hening Ku sadar dan ku berpikir panjang. JALAN, aku bingung, semakin bingung. Kau banyak, aku mau pilih, takut salah kaprah! Aku tidak pilih, aku yang merana.

Senja_

Oleh: Intan Nadia Senja tenggelam begitu cepat, Senja tenggelam dengan hangatnya, Senja tenggelam dengan cahaya, Senja tenggelam dengan indahnya. Seakan tidak memikirkan perasaanku..  Perasaan yang ingin melihatmu lebih lama, Perasaan yang ingin bercengkrama denganmu, Perasaan yang leluasa ingin berteman denganmu, walau hanya sedikit tambahan waktu, Perasaan yang tidak bisa kuutarakan.. tetapi aku tahu, kau baik! dan kau sama sepertiku.. kau akan kembali, setelah beberapa jam kemudian. Ketika malam datang, kau masih istirahat. Ketika pagi datang, kau mulai bangun. Ketika siang datang, kau perlahan muncul. Hingga sore datang... Kau kembali menunjukkan indahmu... Oh senja, datanglah lebih awal, agar aku bisa melihatmu lebih lama.