Oleh: Intan Nadia_ PINTU, bagai saksi buta. Ke luar, ke dalam ku lakukan berkali-kali Dengan pintu yang tek serupa, Ulang ku ulang terus-menerus. LANGIT, bagai saksi bisu. Ku tatap kadang, ku acuhkan kadang Dengan raut muka, yang akupun tak tahu Apa ku tanya ? apa yang sedang ku lakukan!. POHON, bagai saksi buta. Ku sapa, ku lambaikan tanganku, Dia acuh, tapi dia melambai juga Dia ramah kataku!, ya.. ramah. PERSIMPANGAN, bagai saksi bisu. Ku bingung, ku minta saran Dia diam, hening semakin hening Ku sadar dan ku berpikir panjang. JALAN, aku bingung, semakin bingung. Kau banyak, aku mau pilih, takut salah kaprah! Aku tidak pilih, aku yang merana.